Minggu, 26 Februari 2012

Assalamualaikum wr.wr
Untuk karya kali ini aku mau berbagi cerita kepada teman teman semua, ini cerita nya:



Ini Baru Cerita (TRUE STORY)
Seorg tukang becak di jawa timur, memiliki 2 misi hidupseperti ini:
1. Jangan Pernah Menyakiti.
2. Hati-hati Memberi Makan Isteri.
Anda pasti brtnya, siapa tukang becak yg punya mission statement segala? sy jg takjub dan iri, dan berulangkali mengucap subhanallah mendngar kisah hdup bliau ini, yg berusia 55 tahun. Gimana sy gak iri, bliau ini Hafizh Qiraat Sab'ah ! Bliau ini hafal alquran lengkap dgn 7 lagu qiraat seperti saat ia diturunkan: qiraat Imam Hafsh, Imam Warasy, dan lainnya. Dua kalimat statement bliau itu memang trlihat sangat sderhana. tetapi byangkanlah sulitnya
mewujudkan hal itu bagi kita. Pertama,'Jangan Pernah Menyakiti'! Dalam penafsiran bliau ini diantaranya adlh soal tarif becaknya. Jangan sampai ada yg menawar, krn menawar menunjukkan ketidakrelaan dan akan menyakiti penumpang becaknya. Misalnya ada yg brkata,'Pak ke terminal 5000 ya..', tukang becak laen akan menjawab,'Waduh, gak bisa, 7000 mbak..', ini namanya menyakiti penumpang. Makanya utk bliau yg satu ini tak prnh pasang tarif. 'Pak ke terminal 5000 ya..', jawabnya pasti OK. 'Pak ke terminal 3000 ya..', jawabnya juga OK.
Bahkan kalau ada yg menawar,'Pak ke terminal 1000 ya..', jawabnya jg tetep sama: OK. Gusti Allah..! Manusia berhati malaikatkah ini? Kedua,Hati-hati memberi makan isteri. Menurut bliau, artinya sang istri hanya akan makan dari keringat hasil mengayuh becak tuanya. Rumahnya berdinding gedheg (bambu yg dianyam). Istrinya berjualan gorengan. Eitss..jangan dikira bliau tdk bisa mengambil yg lebih dr itu.Harap anda tau saja, putra bliau 2orang, hafizh Quran semua. Yang sulung sudah menjadi dosen terkenal sbuah PTN terkemuka di Jakarta. Adiknya, tak kalah sukses. Seorg pejabat strategis di pemerintahan baru yg sekarang. Uniknya, saat anak2nya pulang kampung menjenguk orangtuanya, anak2 sukses ini tak berani brpenampilan 'Wah'. Mobil mewahnya ditinggal beberapa blok dr rumah. Semua asesoris diri yg lux: arloji, handphone dan ikat pinggang merk gucci dilucuti. Bahkan baju parlente khas executive ibukota diganti dg kaos oblong dan celana sederhana. Ini adab, tatakrama. Sudah berulangkali sang putera mencoba meminta bapak dan ibunya ikut ke jakarta, tp tak pernah tersampaikan. Setiapkali akan bicara serasa tercekat di tenggorokan, lalu mereka hanya bisa menangis. Sang bapak malah selalu bercerita tentang kbahagiaannya, dan bliau mempersilakan putra2nya utk menikmati kebahagiaan mereka sndiri tanpa harus merepotkan dirinya.
(cerita ini didapatkan dari seorang temanku, terima kasih sdh membuat aku berfikir bahwa hidup ini sungguh indah jika kita bersyukur)

1 komentar: