Mulai browsing lagi,,,,,,,,,,,
Tapi untuk yang kali ini saya mencari info tentang "Stress" mengapa? saat saya membuka akun jejaring sosial saya, muncul status-status yang paling banyak adalah mengeluh dan mengeluh tentang percintaan, ekonomi, maupun permasalahan pribadi......sungguh ironis, jejaring sosial dijadikan ajang untuk berlomba lomba mengadu masalah yang sdg dihadapi, buat grup saja kan bisa, dan undang salah satu narasumber sebagai penyelesai masalah.......aduuuhhhh masalah itu bukan untuk diumbar umbar, Ok
Sekarang, kayaknya pekerjaan yang pasti aka sangat dibutuhkan kedepan nya adalah psikolog ya..krn banyak orang yang mengeluh dan mengeluh serta permasalahan kadangkala diluar dugaan,.nah akibat nya.
"STRESS"
Hidup
manusia ditandai oleh usaha-usaha pemenuhan kebutuhan, baik fisik,
mental-emosional, material maupun spiritual. Bila kebutuhan dapat dipenuhi
dengan baik, berarti tercapai keseimbangan dan kepuasan. Tetapi pada
kenyataannya seringkali usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut mendapat
banyak rintangan dan hambatan.
Tekanan-tekanan
dan kesulitan-kesulitan hidup ini sering membawa manusia berada dalam keadaan
stress. Stress dapat dialami oleh segala lapisan umur.
Stress dapat
bersifat fisik, biologis dan psikologis. Kuman-kuman penyakit yang menyerang
tubuh manusia menimbulkan stress biologis yang menimbulkan berbagai reaksi
pertahanan tubuh. Sedangkan stress psikologis dapat bersumber dari beberapa hal
yang dapat menimbulkan gangguan rasa sejahtera dan keseimbangan hidup.
SUMBER
STRESS
Sumber
stress dapat digolongkan dalam bentuk-bentuk:
1. Krisis
Krisis
adalah perubahan/peristiwa yang timbul mendadak dan menggoncangkan keseimbangan
seseorang diluar jangkauan daya penyesuaian sehari-hari. Misalnya: krisis di
bidang usaha, hubungan keluarga dan sebagainya.
2.
Frutrasi
Frustrasi
adaah kegagalan dalam usaha pemuasan kebutuhan-kebutuhan/dorongan naluri,
sehingga timbul kekecewaan. Frutrasi timbul bila niat atau usaha seseorang
terhalang oleh rintangan-rintangan (dari luar: kelaparan, kemarau, kematian,
dan sebagainya dan dari dalam: lelah, cacat mental, rasa rendah diri dan
sebagainya) yang menghambat kemajuan suatu cita-cita yang hendak dicapainya.
3.
Konflik
Konflik
adalah pertentangan antara 2 keinginan/dorongan yaitu antara kekuatan dorongan
naluri dan kekuatan yang mengenalikan dorongan-dorongan naluri tersebut.
4.
Tekanan
Stress dapat
ditimbulkan tekanan yang berhubungan dengan tanggung jawab yang besar yang
harus ditanggungnya. (Dari dalam diri sendiri: cita-cita, kepala keluarga, dan
sebagainya dan dari luar: istri yang terlalu menuntut, orangtua yang
menginginkan anaknya berprestasi).
AKIBAT
STRESS
Akibat
stress tergantung dari reaksi seseorang terhadap stress. Umumnya stress yang
berlarut-larut menimbulkan perasaan cemas, takut, tertekan, kehilangan rasa
aman, harga diri terancam, gelisah, keluar keringat dingin, jantung sering
berdebar-debar, pusing, sulit atau suka makan dan sulit tidur). Kecemasan yang
berat dan berlangsung lama akan menurunkan kemampuan dan efisiensi seseorang
dalam menjalankan fungsi-fungsi hidupnya dan pada akhirnya dapat menimbulkan
berbagai macam gangguan jiwa.
REAKSI
TERHADAP STRESS
Reaksi
seseorang terhadap stress berbeda-beda tergantung dari:
1. Tingkat kedewasaan kepribadian
2. Pendidikan dan pengalaman hidup seseorang
1. Tingkat kedewasaan kepribadian
2. Pendidikan dan pengalaman hidup seseorang
Reaksi
psikologis yang mungkin timbul dalam menghadapi stress:
1. menghadapi langsung dengan segala resikonya.
2. menarik diri dan tak tahu menahu tentang persoalan yang dihadapinya/lari dari kenyataan.
3. menggunakan mekanisme pertahanan diri.
1. menghadapi langsung dengan segala resikonya.
2. menarik diri dan tak tahu menahu tentang persoalan yang dihadapinya/lari dari kenyataan.
3. menggunakan mekanisme pertahanan diri.
PENANGGULANGAN
STRESS
·
Mengenal
dan menyadari sumber-sumber stress.
·
Membina
kedewasaan kepribadian melalui pendidikan dan pengalaman hidup.
·
Mengembangan
hidup sehat. Antara lain dengan cara: merasa cukup dengan apa yang dimilikinya,
tidak tergesa-gesa ingin mencapai keinginannya, menyadari perbedaan antara
keinginan dan kebutuhan, dan sebagain
·
ya.
·
Mengucap
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala sesuatu yang terjadi dengan
tetap beriman kepadaNYa.
·
Minta
bimbingan kepada sahabat dekat, orang-orang yang lebih dewasa, psikolog, orang
yang dewasa rohaninya, dan sebagainya).
·
Hindarkan
sikap-sikap negatif antara lain: memberontak terhadap keadaan, sikap apatis,
marah-marah. Hal-hal tersebut tidak menyelesaikan masalah tetapi justru membuka
masalah baru.
Selamat
mencoba ..........
Dan semoga berhasil yaaaaaa
(*diambil dari sebuah artikel.,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar